Minggu, 04 Desember 2011

MENGHILANGKAN RASA KANTUK DAN BOSAN DALAM PELAJARAN.

MENGHILANGKAN RASA KANTUK DAN BOSAN DALAM PELAJARAN.

Mengantuk adalah kondisi yang wajar dialami oleh setiap manusia, termasuk para siswa. Hal itu menjadi tidak wajar jika terjadi pada waktu dan tempat yang tidak tepat, misalnya di dalam ruang kelas ketika Proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung.
Agar siswa tidak terserang penyakit mengantuk, seorang guru perlu mengantisipasinya dengan melakukan hal-hal sebagai berikut:
Pertama: Pada saat memasuki ruang kelas, tunjukkan kepada para siswa bahwa anda adalah seorang guru yang benar-benar mencintai profesi itu. Salah satu cara menunjukkan kecintaan itu adalah dengan senyuman tulus, langkah tegap dan tidak ”loyo”.  Tatapan mata berbinar tanda penuh semangat untuk mendidik. Dalam menjawab salam dari para siswa, ucapkan lah itu dengan jelas dan mantap.
            Kedua: Diskusi Kelompok. Proses pembelajaran dalam kelas akan lebih menarik, jika metode yang digunakan tidak monoton, melainkan bervariasi. Selain model ceramah, guru perlu juga menggunakan model diskusi dalam KBM. Diskusi kelompok akan menjadi menarik jika topik yang dibicarakan menyangkut persoalan yang terjadi disekitar dan di dalam kehidupan para siswa. Topik-topik seperti kenakalan remaja, gaya hidup modern dan keluarga adalah contoh-contoh isu yang dapat disisipkan dalam diskusi. Tugas guru adalah mengarahkan dan membantu siswa dalam mengkorelasikan antara isu-isu yang terdapat di sekitar mereka itu dengan materi yang sedang dibahas. Guru juga perlu mengarahkan mereka untuk dapat mengambil sikap positif sebagai insan terdidik,  dalam menyikapi persoalan yang diangkat dalam diskusi itu. Guru sebaiknya siap sedia memberikan bantuan, jika ada siswa yang menghadapi masalah berkaitan dengan topik diskusi.
Ketiga: Rollplay. Manusia pada dasarnya suka bermain, apalagi anak-anak. Jadi tidak ada salahnya jika guru memakai metode ini dalam mengajar di kelas: Belajar sambil bermain. Permainan yang dapat dilakukan dalam kelas pun beragam. Permainan pesan berantai misalnya, dapat dijadikan sarana untuk menyampaikan bagaimana proses terjadinya beragam aliran dalam sebuah kepercayaan. Permainan ”Puzzle berlubang” dapat digunakan untuk menyampaikan pesan moral kepada siswa, agar mereka memiliki sudut pandang berbeda dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Oleh karena itu, guru jangan malu untuk mengkoleksi permainan sebanyak mungkin. Jika perlu, guru merancang sendiri permainan yang relevan dengan topik yang akan dibahas dalam kelas.
            Keempat: Cerita Lucu. Tertawa adalah hal menyenangkan dan meyehatkan, bahkan membuat suasana menjadi hidup. Maka dari itu, Guru hendaknya bisa menyisipkan cerita lucu disela-sela KBM. Dengan begitu, para siswa tidak merasa bosan dan mengantuk. Tetapi guru harus tetap bijaksana, jangan sampai mengubah susana kelas menjadi panggung Srimulat, dan menjadikan dirinya sebagai pelawak. Gunakan waktu 2-5 menit untuk melucu sudah cukup.
            Kelima: Berbagi pengalaman. Di sela-sela kegiatan belajar mengajar, guru bisa menyampaikan pengalaman atau cerita. Pilihlah pengalaman atau cerita yang memiliki nilai moral baik. Melalui cerita itu, siswa diharapkan dapat mengambil hikmah yang terkandung di dalamnya. Siapa tahu mereka mendapatkan pencerahan dari cerita yang disampaikan guru, sehingga mereka memiliki motivasi untuk lebih giat belajar, untuk lebih mandiri dan tidak manja.
Keenam: Kunjungan. KBM tidak harus berlangsung dalam kelas. Guru dapat membawa mereka untuk melakukan kunjungan di lapangan. Sebagai contoh saat belajar Agama dan sosial, siswa diajak berkunjung ke Rumah Sakit atau panti Jompo. Pada saat belajar simplisia, mereka dapat di bawa ke kebun tanaman obat.
Ketujuh: Penutup. Guru perlu memberikan kesempatan kepada siswa yang akan berpendapat mengenai pembelajaran yang dilakukan pada hari itu. Guru sebaiknya memberikan arahan kepada siswa mengenai apa perlunya materi itu dipelajari, bagaimana mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka, baik sekarang maupun untuk masa yang akan datang. Tutuplah pelajaran dengan memberikan motivasi sekali lagi kepada mereka. Berikan apresiasi positif kepada mereka, bahwa mereka baik, dan anda  suka bersama mereka dalam KBM hari ini. Ingatkan sekali lagi akan tugas dan tanggung jawab mereka untuk pertemuan yang akan datang (PR, Tugas dan sebagainya).
Melalui metode pembelajaran itu, guru dan siswa akan terbebas dari rasa kantuk. Selain itu, proses pembelajaran menjadi lebih menarik siswa pun antusias. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar