Senin, 24 Oktober 2011

MAKALAH SEMINAR AGAMA ISLAM


MAKALAH SEMINAR AGAMA ISLAM


KATA PENGANTAR


Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.

         Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui seberapa besar  pengaruh kebudayaan barat dalam kehidupan remaja (17Thn s/d 25Thn) yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

          Makalah ini memuat tentang “pengaruh kebudayaan barat dalam kehidupan remaja (17Thn s/d 25Thn)” dan sengaja dipilih karena menarik  perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap kehidupan remaja saat ini.

          Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada guru/dosen   pembimbing yang telah banyak membantu penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini.

           Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.






Sukabumi 10 Maret  2011




penulis



DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR……………………………………………………………          i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...          ii

BAB I  PENDAHULUAN
a)      Latar Belakang Masalah……………………………………………... 1
b)      Rumusan Masalah……………………………………………..……..  2         
c)      Tujun Masalah…………………………………………..……………  3
d)     Sitematika Penulisan……………………………..…………………..  3
e)      Metode Penulsan…………………………………………………….. 3

BAB II PEMBAHASA
A.         Pengertian Budaya……………………………………………………..            4
B.         Faktor Penyebab  Mudahnya Kehidupan Remaja  Terpengaruhi Oleh Kebudayaan Barat……………………………………………………            5         
C.        Dampak Dari Adanya Pengaruh Kebudayaan Barat Terhadap Kehidupan Remaja………………………………………………………………..   9         
D.     Cara Mengatasi Pengaruh Kebudayaan Barat Terhadap Remaja……… 13

BAB III PENUTUP
a)      Kesimpulan………………………………………………………………….          18

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..           20
 BAB I
PENDAHULUAN

A.        Latar Belakang masalah

Seiring dengan masuknya era globalisasi saat ini, turut mengiringi budaya-budaya barat yang masuk ke Indonesia. Di zaman yang serba canggih ini, perkembangan kemutahiran tekhnologi tidak dibarengi dengan budaya-budaya Budaya barat masuk ke negeri kita secara bebas tanpa ada filterisasi.Pada umumnya Para Remaja terbuka dengan inovasi-inovasi yang hadir dalam kehidupannya, tetapi mereka belum bisa memilah mana yang sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku dan mana yang tidak sesuai dengan aturan serta norma yang berlaku di negara Republik Indonesia.

     Negara Indonesia mempunyai norma-norma yang harus dipatuhi oleh masyarakatnya, norma tersebut meliputi norma agama, norma hukum, norma sosial, norma kesopanan. Setiap butir norma memiliki peranan masing-masing dalam mengatur hidup manusia. Norma merupakan suatu ketetapan yang ditetapkan oleh manusia dan wajib dipatuhi oleh masyarakat dan memiliki manfaat positif bagi kelangsungan hidup khalayak. Setiap peraturan yang telah ditetapkan pasti ada sanksi bagi yang melanggar, hal itu serupa dengan norma, apapun jenis norma ada di Indonesia, pasti ada sanksi bagi yang melanggarnya.

     Pada umumnya masyarakat Indonesia sekarang seakan tidak menghiraukan lagi norma-norma yang ditetapkan. Terbukti dengan banyaknya penyimpangan prilaku yang dilakukan oleh banyak orang, seperti perbuatan korupsi, mencuri, menistakan agama, dan sebagainya. Kasus-kasus seperti itu menandakan bobroknya mental bangsa ini. Sehingga generasi muda yang mendatang bisa diperkirakan dapat lebih buruk dari masa sekarang jika mental mundur tersebut masih ditularkan pada kaum remaja saat ini.

     Hal tersebut sudah mulai terjadi sekarang, kenyataan yang terjadi saat ini banyak remaja yang melakukan penyimpangan-penyimpangan yang sudah tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku di Indonesia. Mereka tidak menghiraukan lagi norma-norma yang ada. Kemudahan mengakses budaya asing serta kemudahan masuknya budaya asing tanpa ada filterisasi membuat usia muda rawan tergoda dengan hal-hal yang bisa membahayakan dirinya. Seperti banyaknya blue film yang masuk ke Indonesia, permasalahan ini sangat berdampak negatif bagi masyarakat khususnya kalangan remaja. Banyak blue film atau adegan porno laiinya yang dapat diakses dengan mudah melalui internet. Para remaja bebas mengakses dan menonton film tersebut tanpa pengawasan dari pihak orang tua mereka. Hal tersebut menimbulkan dampak yang kurang baik bagi psikis si remaja itu sendiri, dengan menonton adegan porno, si remaja tersebut jadi termotivasi ingin melakukan hal yang ia tonton dan ada sesuatu yang baru yang tidak seharusnya di coba jadi ingin dicoba. Jika sudah seperti ini siapa yang harus di salahkan? Permasalahan ini hanyalah satu contoh kasus yang sekarang sering terjadi di Indonesia. Sehingga saya sebagai mahasiswa ingin sekali mengangkat tema “Pengaruh Budaya Asing/barat dalam kehidupan remaja usia 17 s/d 25 thn”. Untuk lebih jelasnya akan saya bahas di bab pembahasan selanjutnya.

B.     Rumusan Masalah

a)         Apa itu budaya barat ?
b)         Bagaimana kehidupan para remaja dalam era globalisasi ini?
c)         Factor-faktor apa saja yang menghantar budaya barat bisa masuk dalam kehidupan remaja?
d)        Apa dampak/akibat dari pengaruh kebudayaan barat dalam kehidupan remaja?
e)         Bagaimana prose mencegah/menanggulangi dari pengaruh kebudayaan barat ?









C.     Tujua penulis

            Untuk mengetahui bagaimana budaya barat bisa membungkam kehidupan remaja dengan mudah di era globalisasi ini,dan apa paktor –faktor yang mendudkungnya itu.selai itu pula penulis ingin mengetahui dampak dan solusi terbaik untuk memecahkan masalahnya. maka dari itu makalah ini kami buat

D.    Sistematika Penulisan
a)      Kaper
b)      Kata pengantar
c)      Daptar isi
d)     Bab I pendahuluan
·            Latar belakang masalah
·            Rumusan masalah
·            Tujuan masalah
·            Sistematika penulisan
·            Metode penulisan
e)      Bab II Pembahasan
f)       Bab III Penutup
·            Simpulan
g)      Daftar pustaka

E.     Metode Penulisan
a).  Literature

b). Browsing internet













BAB II
PEMBAHASAN
PENGARUH KEBUDAYAAN BARAT DALAM KEHIDUPAN REMAJA USIA(17s/d 25thn)

A.    Pengertian Budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Budaya terbentuk dari banyak unsur  yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
Jadi bahwa budaya barat adalah semua hasil cipta rasa,dan karsa manusia yang ada di kawasan eropa dan amerika yang mengadopsi semua peninggalan yunani kuno. seperti yang kita ketahui, budaya barat sudah sangat tidak sembunyi - sembunyi lagi dan pengaruh budaya barat itu sudah sangat parah untuk    kelangsungan masa depan remaja . Bermula dari cara berpikir, gaya berpakaian, penampilan, sehingga kepada pada bentuk kesenian pun hampir semuanya berkiblat kepada budaya Barat. Hal ini terlihat jelas dalam kehidupan sehari-hari, media cetak maupun dalam program TV.

      perkembangannya tidak hanya terjadi di kota - kota besar, namun telah merambah ke kota - kota kecil, bahkan ke desa - desa. tanpa di sadari, masyarakat telah memadukan budaya barat dengan budaya timur dalam aspek kehidupan mereka
B. Faktor Penyebab  Mudahnya Kehidupan Remaja (Usia 17 s/d25 Thn) Terpengaruhi Oleh Kebudayaan Barat
Dalam era gelobalisasi ini kehidupan para remaja mudah terpengaruhi oleh kebudayaan barat baik pengaruh posif maupun negative, dan yang paling  membahayakan terhadap kehidupan remaja masakini  yaitu pengaruh negative. ada beberapa faktor yang mempengaruhi kebudayan barat dalam kehidupan remaja (17s/d25 tahun), yaitu faktor internal dan faktor eksternal
A.        Faktor internal
Adapun factor internalnya adalah sebagai berikut :
Generasi muda memiliki semangat yang tinggi dalam aktivitas yang mereka gemari. Mereka memiliki energi yang besar, yang dicurahkannya pada bidang tertentu, ide-ide kreatif terus bermunculan dari pikiran mereka, walaupun pada sebagian remaja tidak terlihat hal ini. Selain potensi yang besar, generasi muda terutama remaja juga memiliki rasa ingin tahu terhadap hal-hal yang terjadi di sekitarnya. Untuk menuntaskan rasa ingin tahunya, mereka cenderung menggunakan metode coba-coba. Jika kurang berhati-hati, penggunaan metode ini sangat merugikan, karena yang di coba belum tentu sesuatu yang baik.

        Hal ini juga terjadi pada saat budaya barat masuk kedalam kehidupan remaja. Sebagai sesuatu yang asing dan baru, budaya ini menarik perhatian mereka. Sebagai contoh, ketika berkembang system belajar yang menyenangkan atau disebut Quantum Learning, remaja cenderung mencoba hal tersebut. Namun hal ini tidak terbatas hanya pada budaya yang bersifat positif, tapi juga pada budaya negatif.

        Misalnya, ketika berkembang budaya “clubbing” di kota-kota besar, sebagian besar remaja marasa tertarik untuk mencoba, sehingga ketika sudah merasakan kelebihannya, perbuatan itu terus dilakukan. Tentu saja hal ini tidak terlepas dari peran keluarga dalam membimbing remaja dalam menjalani masa yang sangat sulit ini. peran keluarga ini akan dijelaskan pada subbab selanjutnya.

B.           faktor eksternalnya yaitu
adapun factor eksternalnya adalah sebagai berikut :
a.       Factor Keluarga
Kurangnya perhatian dari orang tua,Perceraian atau ketidakharmonisan orang tua seringkali menjadi pemicu utama para remaja kemudian mencari pelarian atas permasalahannya, biasanya mereka mengkonsumsi narkoba maupun minuman keras, untuk melupakan sesaat permasalahan mereka. Selain itu, kesibukan orang tua juga menyebabkan orang tua tidak lagi memiliki waktu untuk sekedar mengobrol dengan anak-anak mereka, sehingga anak-anak mereka mencari cara untuk menarik perhatian mereka.
Perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab mudahnya kehidupan remaja tersebut terpengaruhi oleh kebudayaan barat
b.         Likungan

        Lingkungan turut mempengaruhi budaya barat. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, budaya ini cenderung berkembang pesat di kota-kota besar. Kondisi kota besar yang cepat mendapatka informasi baru, menyebabkan para remaja (17 s/d 25 Thn) lebih mudah terpengaruh. Ditambah dengan sistem hidup yang terbuka terhadap budaya barat. Namun saat ini, kondisi kota kecil dan perdesaan yang semakin maju memudahkan masuknya informasi-informasi baru. Budaya barat telah teradaptasi sedikit demi sedikit oleh masyarakatnya.



c.          Pergaulan

        Apabila teman-temannya mengajak kepada sesuatu yang baru, rasa keterikatan itu menghalangi remaja untuk menolak. Jika teman pergaulannya dapat memilah budaya yang baik untuk diadaptasi, hal ini akan menguntungkan diri mereka. Namun, jika teman pergaulannya tidak dapat bersikap bijak, remaja akan terbawa pada sesuatu yang negatif.

d.      Kemajuan Teknologi dan media massa

  Perkembangan teknologi yang tidak pernah berhenti, memudahkan remaja dalam mengadaptasi budaya barat/asing. Seperti pada penggunaan Internet, budaya yang berkembang di negara-negara barat dapat dengan cepat diketahui dan diserap oleh remaja. Begitu juga dengan perkembangan media massa. Televisi sebagai media penyampai pesan audio dan visual sering menampilkan tayangan yang telah mencampurkan budaya timur dan barat. Bahkan dalam sebagian tayangan, budaya timur telah hilang.

Tidak cukup hanya dengan media elektronik, media cetak pun turut mempropagandakan gaya hidup barat. Majalah dan tabloid remaja yang mendominasi di Indonesia sarat dengan nilai-nilai asing, juga perkembangan yang terjadi di luar negri.

Seorang peneliti bernama Dawyer Menyimpulkan, sebagai media visual, TV mampu merebut 94 % saluran masuknya pesan dan informasi kedalam jiwa manusia. TV mampu membuat orang pada umumnya mengingat 50 % dari yang mereka lihat dan dengar di TV, walaupun hanya sekali ditayangkan. Atau, secara umum orang akan mengingat 85 % dari yang mereka lihat di TV setelah 3 jam kemudian, da 65 % setelah 3 hari kemudian ( Solihin, 2003 : 136 ). Hal ini akan sangat memudahkan remaja, yang daya ingatnya masih kuat, untuk mengadaptasi budaya barat.         
  Menyalagunakan Tekhnologi bahwa pemanfaatan tekhnologi yang salah dapat mempermudah arus budaya asinya/ barat yang masuk. Seperti Internet sekarang ini internet banyak disalahgunakan untuk hal-hal negatif, seperti ada situs porno, melakukan hal penipuan, dll.
  Orang-orang menyalahgunakan pemanfaatan tekhnologi ini denga cara yang tidak benar. Orang-orang bisa mengakses dengan mudah situs-situs porno yang mereka inginkan. Hal ini membawa dampak buruk bagi yang menikmatinya.


e.     Globalisasi
        Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan remaja Pengaruh globalisasi terhadap anak remaja juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak Remaja kehilangan kepribadian Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari para remaja  sekarang.
Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja  yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.
Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak remaja internet sudah menjadi santapan mereka sehari- hari. Jika digunakan secara semestinya tentu kita memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan tidak semestinya. Misal untuk membuka situs-situs porno. Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan handphone.
Dilihat dari sikap, banyak anak remaja yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh riilnya adanya geng motor anak remaja yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu ketentraman dan kenyamanan masyarakat.
Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau apa jadinya genersi remaja tersebut? Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara golongan remaja. Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus masa depan bangsa.
      Berdasarkan analisa dan uraian di atas pengaruh negatif globalisasi lebih banyak daripada pengaruh positifnya.dari ini semua  kehidupan remaja akan cepat terpengaruh oleh kebudayaan barat

f.          Dampak  Dari Adanya Pengaruh Kebudayaan Barat Dalam Kehidupan Remaja Usia (17s/D25 Thn)

A.        Dampak Positif

Adapun dampak positif dari adanya kebudayaan barat adalah sebagai berikut:

ü  Mengubah Sistem Belajar
                    Pola belajar yang monoton kini telah digantikan oleh system pembelajaran yang disebut dengan “Enjoy Learning”. Sistem ini telah diterapkan oleh banyak Sekolah di Indonesia. Melalui sistem ini, generasi remaja masakini dapat merasakan belajar sebagai suatu hal yang menyenangkan dan merupakan suatu kebutuhan.

ü   Memudahkan Jalur Komunikasi dan Informasi
Budaya barat yang masuk ke Indonesia telah membawa teknologi yang bermanfaat, seperti Televisi, Internet, dan Telepon selular. Jika pada zaman dahulu orang harus menunggu lama untuk mengetahui kejadian di Amerika Serikat , saat ini dapat dengan mudah dilihat di Televisi atau diakses melalui Internet. Untuk komunikasi jarak jauh, kita tidak perlu lagi kekantor pos untuk mengirim surat. Dengan menggunakan Telepon selular, dengan mudah seseurang dapat berkomunikasi dengan orang lain bahkan di Benua yang berbeda. Hal ini memperlancar komunikasi dan informasi di Indonesia.

ü   Mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Dengan adanya pengembangan system belajar serta lancarnya jalur komunikasi dan informasi, memudahkan generasi muda untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di negara lain. Sehingga akan dihasilkan genersai muda Indonesia yang cerdas untuk membangun bangsa.

B.  Dampak Negatif
Adapun akibat negative dari adanya pengaruh kebudayaan barat terhadap kehidupan remaja adalah sebagai berikut :
*      Perubahan Gaya Hidup Remaja

              Gaya hidup “hura-hura” sangat mendominasi dikalangan remaja barat. Namun, kebanyakan remaja telah mengadopsi gaya hidup ini. Hal ini tidak terbatas pada kota-kota besar, tapi sudah banyak remaja di kota-kota kecil yang merubah gaya hidup mereka.
            Remaja denga gay hidup “hura-hura” menjalani hidup sesuai dengan keinginan mereka.
           Mereka menghabiskan hidupnya untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan, berpesta pora, dan menghabiskan waktu dengan sia-sia.

*      Pergaulan Bebas Remaja

pergaulan bebas adalah pergaulan tanpa mengenal peraturan dan tidak mempunyai batasan sikap maupun moral
Dalam pergaulan remaja barat, hampir tidak ada “batasan” antara pria dan wanita. Pacaran yang kemudian dilanjutkan dengan pelukan, ciuman, bahkan hubungan badan merupakan hal yang biasa. Dengan adanya pengaruh dari media yang sangat kuat,pergaulan bebas mulai marak dikalanga generasi muda Indonesia. Ironisnya budaya ini telah berkembang hingga kekota yang dikenal dengan julukan “kota pelajar”.

            Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Studi Cinta dan Kemanusiaan serta Pusat Penelitian Bisnis dan Humaniora (LSCK PUSBIH) selam 3 tahun, mulai Juli 1999 hingga Juli 2002, dengan melibatkan sekitar 1.660 responden dari 16 Perguruan tinggi negeri dan swasta di Yogyakarta, diperoleh data bahwa 97,05 % mahasiswinya sudah kehilangan keperawanannya saat kuliah. ( Solihin , 2003 : 39).

            Selain karena adanya dukungan media, hal ini juga disebabkan oleh suasana kos yang mendukung di Yogyakarta, yaitu tidak adanya kontrol oleh pemilik kos. Hal ini merupakan sebuah peringatan keras bagi bangsa Indonesia untuk memperbaiki kondisi generasi muda
*      Hilangnya Rasa Bangga Terhadap Budaya Timur

            Saat ini, hampir sebagian besar generasi muda telah kehilangan jati dirinya sebagai bangsa timur. Hal ini terjadi karena tidak ada lagi rasa bangga terhadap budaya timur. Seorang remaja yang rajin belajar, menghabiskan waktu di perpustakaan dan di rumah, dan patuh pada orang tua dan guru dianggap sebagai orang yang norak, kuno, dan kurang pergaulan.
            Sebaliknya, remaja yang nilai-nilainya rendah, menghabiska waktu di mal atau diskotek, melawan pada guru, berontak terhadap keinginan orang tua, dan yang menganut gaya hidup “hura-hura” dianggap sebagai dewa pergaulan.
Sehingga banyak remaja yang merubah gaya hidupnya demi pergaulan ( Ilmi , 2007 : 16).

*      Gaya Hidup Hedonis Remaja Modern
Gaya hidup hedonis adalah suatu pola hidup yang aktivitasnya untuk mencari kesenangan hidup, seperti lebih banyak menghabiskan waktu diluar rumah, lebih banyak bermain, senang pada keramaian kota, senang membeli barang mahal yang disenanginya, serta selalu ingin menjadi pusat perhatian.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bentuk dari suatu gaya hidup dapat berupa gaya hidup dari suatu penampilan, melalui media iklan, modeling dari artis yang di idola kan, gaya hidup yang hanya mengejar kenikmatan semata sampai dengan gaya hidup mandiri yang menuntut penalaran dan tanggung jawab dalam pola perilakunya.
*      Lifestyle Yang Berkiblat Pada Barat
Saat ini banyak masyarakat Indonesia yang meniru gaya hidup atau lifestyle orang-orang bule atau lebih berkiblat kebarat-baratan, yakni melakukan sex bebas, berpakaian mini, gaya hidup bebas tanpa ikatan atau biasa sering kita sebut dengan kumpul kebo. Istilah ini digunakan kepada pasangan yang bukan muhrimnya tetapi tinggal seatap tidak dalam tali pernikahan.
Di Indonesia gaya hidup ini tidak dibenarkan karena menyalahi beberapa norma yakni norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan. Sanksi yang diberikan bagi yang melanggar juga cukup berat terutama pada lingkungan sekitarnya. Orang-orang yang melakukan “kumpul kebo” atau tinggal serumah tanpa ikatan pernikahan ini akan dipandang kurang pantas oleh warga sekitar. Sanksi yang diberikan masyarakat tidak berat tetapi cukup menyakitkan karena bisa-bisa akan mengucilkan orang yang melakukan kegiatan ini.
*      Gaya Hidup Kebarat-baratan
Banyak sekali anak-anak jaman sekarang yang menganut gaya barat. Seperit gaya berpakain kurangnya rasa hormat kepada orang tua, merajalelanya pergaulan bebas, dan sebagainya.
*      Merosotnya Nilai Dan Norma-Norma
Dewasa ini banyak perilaku-perilaku remaja yang menyimpang dari nilai dan norma-norma dalam masyarakat. Misalnya, berpakaian mini, memakai cat rambut yang berwarna-warni, bertato, bertindik(laki-laki), minum minuman keras, dan sebagainya. Tindakan tersebut terjadi akibat pengaruh kebudayaan barat yang masuk ke dalam indonesia atau yang lebih dikenal dengan istilah westernisasi. Pengaruh negatif tersebut dapat dicegah apabila generasi muda memiliki filter yang kuat.

*      Dekadensi Moral
Menurunnya tingkat pengamalan nilai agama karena tergerus oleh nilai materiallistik dengan menganggap agama sebagai candu dan penghalang untuk bisa melakuakan kebebasan dalam berpendapat dan berekspersi. Dalam perkembanganya dekadensi moral menyebabkan strata social masyarakat menjadi kabur seperti, nilai-nilai kejujuran dan akhlak oleh para remaja menjadi hilang. Bukti yang kongkrit di masyarakat generasi muda acap kali menimbulkan gep dengan generasi orang tua sehingga karena kurangnya didikan akhlak/moral menyampaikan pesan-pesannya bersipat anarkis dan mengedepankan terror.
g.     Cara Mengatasi Pengaruh Negatif Kebudayaan Barat Terhadap Kehidupan Remaja Usia 17 s/d 25 Tahun
Ada banyak . cara mengatasi pengaruh kebudayaan barat terhadap remaja Sejauh ini, memang telah banyak diupayakan bagaimana mengatasi pergaulan bebas khususnya di kalangan remaja. Namun, sayangnya, bukannya malah menurun, tetapi justru ada kecenderungan meningkat. Di sisi lain bahkan ada fenomena yang lebih parah lagi.
Pergaulan bebas, khususnya sampai kepada level hubungan badan bahkan kerap dipertontonkan dengan berani. Merekam adegan mesum, mengedarkan dan pelakunya malah senyam-senyum seolah merasa bangga. Begitu juga tak sedikit, misalnya dalam kasus video mesum Ariel para pendukung atau fansnya mereka seolah bangga menjadi pendukungnya. Dan lagi-lagi mereka dari  kalangan remaja.
Banyak orang menilai, salah satu sebab munculnya pergaulan bebas ini dikarenakan efek industri televisi dan film.  Melalui media tersebut nilai-nilai ketimuran sudah hilang, tergantikan dengan kiblat kebudayaan barat yang terus menerus dijadikan patokan untuk diikuti oleh remaja kita. Hal ini tentu sangat mengkhawatirkan, bagaimana nasib bangsa ke depan kalau budaya ketimuran sudah hilang.
Nah, ada beberapa upaya serius yang bisa dilakukan untuk menanggulangi hal tersebut. Berikut cara mengatasi bergaulan bebas ini:
*      Menjunjung tinggi nilai kearifan lokal
   Kalangan remaja kita kebanyakan sudah tak mengindahkan lagi akan pentingnya nilai kearifan lokal Tentu saja nilai kearifan local  ini selalu berkaitan dengan nilai Keislaman yang juga membentuk akar budaya local.
Nilai yang bersumberkan pada ajaran spiritualitas agama samawi ini perlu dipegang dengan kokoh. Termasuk meningkatkan derajat keimanan dan moralitas pemeluknya. Dengan dipegangnya nilai kearifan lokal ini, kedepannya  kalangan muda akan berpikir seribu kali untuk terjun ke dunia pergaulan bebas.
*      Mengontrol Tayangan Televisi
      Televisi idealnya bisa menjadi sarana mendapatkan informasi yang mendidik dan bisa meningkatkan kualitas intelektual seseorang. Namun, kenyataannya, saat ini harapan itu sangat jauh. terutama tayangan stasiun televisi swasta, lebih banyak mengemban misi kehancukan moral remaja dengan  menampilkan program entertainment, maupun sinetron-sinetron yang menawarkan nilai-nilai gaya hidup bebas, hedonis,dan sekularisme.
Begitu juga beragam tayangan infotainment yang kadang kala menyuguhkan acara acara kekerasan, perselingkuhan, sex bebas ,di kalangan artis remaja . Dengan demikian, pola  pergaulan bebas menjadi hal yang biasa dan lumrah. Makanya, tak ada lagi langkah yang lebih efektif selain mengontrol tayangan televise, karena lambat laun maindset pemikiran remaja akan tercuci otaknya oleh nilai-nilai yang sebenarnya sangat negatif.
Untuk mendapatkan informasi, hendaknya kalangan remaja bisa memilah dan memilih program seperti NEWS,Perkembangan ICT (Information and Commucation Technology) sport,perkembangan dunia pendidikan dan kesehatan ,serta focus pada dunia pustaka seperti : membaca koran, majalah maupun buku-buku. Merupakan hal yang tidak mudah memang, namun jauh lebih berkualita dibandingkan dengan menonton televisi yang tidak jelas dan cenderung merusak akal sehat remaja.


*      Berperan aktif  dalam kegiatan kretifitas
     Cara ini menurut berbagai penelitian sangat efektif dilakukan. Pergaulan bebas, biasanya dilakukan oleh kalangan remaja yang banyak waktu luangnya, untuk bermain dan bermalam minggu. Nah, untuk mengantisipasi hal tersebut, mengalihkan waktu untuk kegiatan yang  positif dan kretif perlu terus dikembangkan.
      Misalnya dengan melibatkan anak remaja dalam organisasi-organisasi sosial, menekuni hobinya dan mengembangkannya menjadi lahan bisnis yang menghasilkan, maupun mengikuti acara-acara kreatifitas para remaja. Dengan demikian, masa remaja akan tercurahkan untuk hal-hal positif dan sedikit waktu untuk memikirkan hal-hal negatif seperti pergaulan bebas tersebut.
*      Sosialisasi Bahaya Pergaulan Budaya barat dalam kehidupan remaja
Di kalangan remaja, pergaulan bebas sering dilakukan karena bisa jadi mereka tidak tahu akibat yang ditimbulkannya. Seperti misalnya penyakit kelamin yang mematikan. Nah, sosialisasi hal ini. Informasi-informasi mengenai bahaya yang ditimbulkan akibat pergaulan bebas ini perlu terus disebarkan di kalangan remaja.
Harapannya, mereka juga punya informasi sebagai bahan pertimbangan akal sehatnya. Jika informasi tersebut belum didapatkan ada kemungkinan mereka akan terus melakukan pergaulan bebas semau mereka. Tapi, kalau informasi sudah didapatkan tapi mereka tetap nekad melakukan itu persoalan lain lagi. Sepertinya  perlu ada penanganan khusus, apalagi yang sudah terang-terangan bangga melakukan pergaulan bebas.
*      Menegakkan Aturan Hukum
Bagi yang bangga tersebut, tak ada hal lain yang bisa menghentikan selain adanya perangkat hukum dan aturan hukum yang bisa menjeratnya. Setidaknya sebagai efek jera. Yang demikian harus dirumuskan dan dilaksanakan melalui hukum yang berlaku di negara kita. Langkah ini sebagai benteng terakhir untuk menyelamatkan para remaja dari amoralitas karena perilaku pergaulan bebas yang lambat laun otomatis akan merusak para remaja di era globalisasi ini
*      Bersikap kritis dan teliti

Sebagai penerus bangsa,kita harus bersikap kritis dan teliti terhadap hal-hal yang baru didatangkan dari luar, bagaimana kita bisa memfilter apakah hal ini bisa membawa dampak baik atau buruk bagi kita. Bersikaplah kritis terhadap sesuatu yang baru, banyak bertanya pada orang-orang yang berkompeten dibidangnya dan teliti apakah inovasi tersebut bisa sesuai dengan iklim indonesia dan pastikan tidak melanggar norma-norma yang berlaku di Indonesia.

*      Perluas ilmu pengetahuan (IPTEK)

     Sebelum budaya asing itu masuk sebaiknya kita telah mengetahui apa inovasi- inovasi yang masuk itu secara jelas dan rinci. Kita bisa mengetahui keguanaan hal itu secara keilmuannya, seperti situs jaringan facebook. Facebook saat ini sedang menjamur dikalangan remaja, semua menggunakan situs ini untuk menjalin tali silaturahmi yang telah lama terputus.

Tetapi ada beberapa orang yang menyalahgunakan facebook sebagai ajang caci maki dan hina dina. Jika kita mengetahui fungsi awal facebook itu sendiri adalah untuk menjalin tali silaturahmi, kita tidak akan menyalahgunakan situs ini untuk berbuat yang tidak-tidak.

Sehingga kita harus mengetahui terlebih dahulu fungsinya untuk apa dan manfaat sepertiapa.

*      Harus sesuai dengan Norma-norma yang berlaku di mana kita tinggal

      Pengaruh budaya asing yang masuk terkadang tidak sesuai dengan noram-norma yang berlaku di Indonesia. Jika kita menyaksikan film-film luar, mereka menganut gaya hidup yang bebas dan jika diterapkan disini melanggar beberapa norma yang ada di Indonesia. Misalnya saja berciuman dimuka umum. Kita sering menyaksikan film-film barat yang melakukan adegan-adegan mesra di muka umum, hal itu tidak bisa diterapkan di Indonesia karena melanggar norma kesopanan.

Biasanya di film-film barat, wanitanya berpesta dengan menggunakan pakaian mini sambil bermabuk-mabukan jika hal itu diterapkan di Indonesia, adat seperti itu tetntu tidak sesuai jika kita terapkan di Indonesia.

      Indonesia masih memegang adat ketimuran yang sangat kental sehingga masyarakat khususnya para remaja di sini hidup harus dengan aturan-aturan yang berlaku dan tentunya pantas sesuai dengan adat kesopanan. Walaupun Indonesia memiliki beriburibu pulau tetapi adat istiadat mereka selalu mengajarkan kebaikan dan tidak menganjurkan perbuatan buruk untuk dilakukan

*      Meningkatkan Keimanan dan ketakwaan
Seperti telah kita bahas bahwa agama merupakan pondasi utama dalam diri yang bisa mengontrol diri kita kepada hawa napsu yang akan mengganggu kita kedalam jurang kenistaan. Agama sangat penting bagi kelangsungan umatnya. Apabila sesorang sudah terbawa kedalam kesesatan, agamalah yang menjadi penolong umatnya agar berubah kembalimenjadi lebih baik.
Generasi muda khususnya remaja yang pintar pasti bisa memilih mana sesuatu yang baik bagi dirinya mana yang tidak baik bagi dirinya. Terlihat didalam lingkungan sosialnya, keika ia terjun didalam lingkungan sosialnya ia menjadi individu yang bebas dan hanya dia yang bisa memilih ia ingin bergaul dengan siapa. Pribadi yang supel akan bisa membawa dirinya kepada siapa saja tetapi perlu diingat menyeleksi teman itu harus, karena pengaruh negatif dari pihak asing bisa datang dari siapa saja, baik dari teman, tekhnologi canggih ataupun apa saja . Sehingga kita sebagai orang timur wajib menjunjung tinggi norma dan adat ketimuran kita.






BAB III
PENUTUP

A.   KESIMPULAN
Kehidupan remaja mudah terpengaruh oleh kebudayaan barat kerena di sebabkan oleh beberapa Paktor, factor-faktor itu antara lain adalah sebagai berikut :
a.       Factor keluarga
Ø  Komunikasi orang tua dan anak kurang baik
Ø   Hubungan kurang harmonis
Ø  Orang tua yang bercerai
Ø  Orang tua terlampau sibuk, acuh
Ø  Orang tua otoriter
Ø  Kurangnya orang yang menjadi teladan dalam hidupnya
Ø  Kurangnya kehidupan beragama.
b.      Lingkungan / tempat bergaul
c.       Kemajuan teknologi
Ada pun dampak dari adanya pengaruh kebudayaan barat terhadap kehidupan remaja adalah sebagai berikut :
*      Kenakalan Remaja
*      pergaulan bebas remaja
*      Gaya Hidup Kebarat-baratan
*      Gaya Hidup Hedonis Remaja Modern
Solusi untuk mengatasi pengaruh kebudayaan barat dalam kehidupan remaj (17s/d18 tahun) adalah sebagai berikut :
*      Mengurangi Menonton Televisi
*      Banyak Beraktivitas Secara Positif
*      Sosialisasi Bahaya Pergaulan Budaya barat dalam kehidupan remaja
*      Menegakkan Aturan Hukum
*      Bersikap kritis dan teliti
*      Perluas ilmu pengetahuan (IPTEK)
*      Harus sesuai dengan Norma-norma yang berlaku di mana kita tinggal
*      Meningkatkan Keimanan dan ketakwaan






DAFTAR PUSTAKA








Tidak ada komentar:

Posting Komentar