Sabtu, 10 Desember 2011

Faktor Internal Dan External Tawuran

Hasil Obserfasi Langsung


FAKTOR INTERNAL DAN EXTERNAL TERJADINYA TAURAN
1.      Faktor Internal
-          Ingin menonjolkan keberanian diri sendiri baik di hadapan teman sesekolah dan ataupun di mata STM yang menjadi lawan.
-          Ingin membalas rasa saki hati,kepada orang yang melecehkannya.
-          Tidak Mau direndahkan Oleh temen-temen
-          Memanfaatkan waktu untuk mencari pengalaman. Baik sifat positif dan negative (tauran) karena menurutnya tidak akan tau benar jika kita tidak mengenal salah.
2.      Faktor external
-          Bujukan Temen
-          Dipicu sekolah lain
-          Naman Blokan Lokasi nya di blok lagi sekolah STM lain (musuh)
-          Seragam sekolahnya di pakai sekolah lain 
-          Seragam sekolahnya di temple di pantat ,di kaki dan di sepatu
-          Alat elektronin (computer)
-          Sekolah lain menagtang untuk ketemuan di sutau tempat
-          Diskomunikasi antara sekolah dan orang tuanya
-          Lewat lagu-lagu



A.    DAMPAK DARI TAURAN
Adapun dampak dari tauran yang dia rasakan antara lain adalah dampak positif dan negative

1.      Dampak fositive
-          Merasa puas apabila mengalahkan lawan pada saat itu
-          Diri dan komunitas dikatakan paling kuat, paling tangguh,paling kompak ,dan paling disegani oleh pihak lawan apabila lawan telah dikalahkan
-          Baik itu nama sendiri dan komunitas terkenal oleh pihak lawan apabila telah mengalahan lawan tersebut.
-          Bebas bergerak dan tidak terkekang apabila lawan – lawannya telah di kalahkan
-          Tidak ada yang melecehkan lagi
-           
2.      Dampak negative
-          Kalau ketahuan dari pihak sekolah otomatis kena sangsi yang sangat berat (contohnya di tampar,di pusap, di telanjangi dan di jemur 1 hari)
-          Di marahi masyarakat karena mungkin meresahkan masyarakat merasa di resahkan
-          Di tangkap pulisi
-          Ketahuan pacar pasti di marahai
-          Apabila ketahuan oleh orang tua di asingkan dari keluarga dan menjadi gelandangan
-          Dan yang paling patal bisa menyebabkan korban jiwa.

B.     Upaya Mengatasi Tawuran

1. Dengan memandang masa remaja merupakan periode storm and drang period (topan dan badai) dimana gejala emosi dan tekanan jiwa, sehingga perilaku mereka mudah menyimpang. Maka pelajar sendiri perlu mengisi waktu luangnya dengan kegiatan yang lebih bermanfaat, Seperti Mengikuti kegiatan kursus, berolahraga, mengikuti kegiatan ekstrakulikuler, dll. 

2. Lingkungan keluarga juga dapat melakukan pencegahan terjadinya tawuran, dengan cara:

a. Mengasuh anak dengan baik.
- Penuh kasih sayang
- Penanaman disiplin yang baik
- Ajarkan membedakan yang baik dan buruk
- Mengembangkan kemandirian, memberi kebebasan bertanggung jawab
- Mengembangkan harga diri anak, menghargai jika berbuat baik atau mencapai            prestasi tertentu.



b. Ciptakan suasana yang hangat dan bersahabat: Hal ini membuat anak rindu untuk pulang ke rumah. 

c. Meluangkan waktu untuk kebersamaan
Orang tua menjadi contoh yang baik dengan tidak menunjukan perilaku agresif, seperti: memukul, menghina dan mencemooh.

d. Memperkuat kehidupan beragama
Yang diutamakan bukan hanya ritual keagamaan, melainkan memperkuat nilai moral yang terkandung dalam agama dan menerapkannya dalam kehidupan sehari - hari.

e. Melakukan pembatasan dalam menonton adegan film yang terdapat tindakan kekerasannya dan melakukan pemilahan permainan video game yang cocok dengan usianya.

f. Orang tua menciptakan suasana demokratis dalam keluarga, sehingga anak memiliki keterampilan social yang baik. Karena kegagalan remaja dalam menguasai keterampilan sosial akan menyebabkan ia sulit meyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Sehingga timbul rasa rendah diri, dikucilkan dari pergaulan, cenderung berperilaku normatif (misalnya, asosial ataupun anti-sosial).Bahkan lebih ekstrem biasa menyebabkan terjadinya gangguan jiwa, kenakalan remaja, tindakan kriminal, tindakan kekerasan, dsb.



3. Sekolah juga memiliki peran dalam mengatasi pencegahan tawuran, diantaranya:

a. Menyelenggarakan kurikulum Pendidikan yang baik adalah yang bisa Mengembangkan secara seimbang tiga potensi, yaitu berpikir, berestetika, dan berkeyakinan kepada Tuhan.

b. Pendirian suatu sekolah baru perlu dipersyaratkan adanya ruang untuk kegiatan olahraga, karena tempat tersebut perlu untuk penyaluran agresivitas 
remaja.

c. Sekolah yang siswanya terlibat tawuran perlu menjalin komunikasi dan 
koordinasi yang terpadu untuk bersama-sama mengembangkan pola 
penanggulangan dan penanganan kasus. Ada baiknya diadakan pertandingan 
atau acara kesenian bersama di antara sekolah-sekolah yang secara 
"tradisional bermusuhan" itu.

4. LSM dan Aparat Kepolisian
 
LSM disini dapat melakukan kegiatan penyuluhan di sekolah-sekolah mengenai dampak dan upaya yang perlu dilakukan agar dapat menanggulangi tawuran. Aparat kepolisian juga memiliki andil dalam menngulangi tawuran dengan cara menempatkan petugas di daerah rawan dan melakukan razia terhadap siswa yang membawa senjata tajam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar